Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kapal Selam (Submarine) dan Mekanismenya

Kapal Selam (Submarine) dan Mekanismenya

(www.kapaldanlogistik.com) Kapal Selam (Submarine) dan Mekanismenya - Beberapa waktu lalu kita mendengar kejadian menghilangnya Kapal Selam milik indonesia yaitu Kapal Selam Nanggala 402. Kapal Selam Nanggala 402 menghilang di perairan utara bali pada bulan April 2021 lalu. Namun apakah anda tau apa itu kapal selam? dan bagaimana kapal selam itu dapat mengapung dan menyelam dibawah air? teknologi apa yang digunakan kapal selam sehingga dapat melakukan hal tersebut? Disini akan dijelaskan pengertian kapal selam dan mekanisme sistem kerja dari kapal selam itu

Pengertian Kapal Selam

Kapal Selam atau Submarine adalah jenis kapal yang dapat mengapung dan tenggelam dibawah permukaan air laut dan berfungsi kapal selam ini berfungsi untuk kepentingan militer seperti pengintaian dan berperang. Kapal selam ini merupakan jenis kapal yang sangat penting kegunaannya dalam operasi militer suatu negara untuk misi rahasia di dasar laut. Dengan prinsip kerja kapal selam yang dapat menyelam ke dasar laut, maka memungkinkan pihak musuh tidak dapat mendeteksinya baik secara visual ataupun dengan menggunakan radar biasa.

Sejarah Kapal Selam

Kapal Selam pertama kali mulai dibuat pada abad ke-17 oleh Cornelius Drebbel namun masih dengan konstruksi yang sangat sederhana dan masih memiliki banyak kekurangan. Sejalan dengan perkembangan teknologi, kapal selam mulai berkembang dan digunakan pula pada abad ke 20 dalam perang dunia ke-1. Kapal selam memainkan peran penting dalam perang dunia ke-1 antara Inggris dengan Jerman. Kapal selam memaikan peran penting dalam menghambat armada pengiriman musuh dengan cara memblokade kapal tersebut sehingga dapat memutuskan peran supply barang dari negara musuh. 

Setelah perang dunia berakhir, tidak membuat perkembangan kapal selam juga berakhir. Teknologi terhadap pembuatan kapal selam juga terus berkembang, terutama pada sistem propulsi yang digunakannya. Penggunaan sistem propulsi dengan bahan nuklir dikembangkan untuk jenis kapal selam ini. Dengan sistem propulsi nuklir ini dapat membuat kapal selam dapat bertahan lama tenggelam di laut. Selain itu penggunaan nuklir ini juga membuat kondisi di dalam kapal selam lebih nyaman dan luas, bila dibandingkan dengan penggunaan diesel electric sebelumnya yang memakan ruangan lebih besar.

Prinsip dan Mekanisme Kerja Kapal Selam

Prinsip Kerja Kapal Selam

Prinsip sistem kerja kapal selam secara umum adalah dengan menggunakan teori archimedes. Hukum archimedes berbunyi bahwa setiap benda yang tercelup ke dalam air maka benda tersebut akan menerima gaya keatas (bouyancy) yang sama dengan nilai berat air yang dipindahkan. Dimana gaya bouyancy atau gaya keatas dapat dihitung sebagai berikut:

B = Pair x g x V

Hukum archimedes ini berlaku juga untuk konsep kapal selam. Kapal selam ini menggunakan hukum archimedes untuk mengapung, melayang dan tenggelam dengan cara merubah masa jenisnya. Kapal Selam mengapung karena adanya gaya apung yang membuat kapal tidak tenggelam yaitu dengan cara mengubah kepadatannya lebih kecil dari air sekitarnya, sedangkan ketika tenggelam, kapal selam tersebut merubah kepadatannya lebih besar dari air sekitarnya.

Mekanisme Kerja di Kapal Selam

Kapal Selam (Submarine) dan Mekanismenya

Secara prinsip kapal selam menggunakan hukum archimedes untuk dapat membuatnya tenggelam, melayang dan mengapung di air. Namun bagaimana mekanisme sistem kerjanya agar kapal selam dapat melakukan hal tersebut?

Kapal selam menggunakan sistem kerja ballast yaitu dengan cara memasukan dan mengeluarkan air di lambung kapalnya. Ketika kapal selam ingin melayang atau mengapung, maka tangki ballast ini akan mengeluarkan air yang berada diisinya dan mengisinya dengan udara. Dan ketika kapal selam ingin menenggelamkan dirinya, maka tangki ballast diisi dengan air sehingga berat kapal lebih besar dari air disekitarnya.

  • Kapal Selam Mengapung/ Melayang : Ketika tangki ballast ini berisikan udara, maka diibaratkan tangki ballast ini sebagai pelampung bagi kapal selam. Sehingga terdapat gaya angkat (bouyancy) yang bekerja padanya. Ketika ingin mengapung, kapal selam ini menutup katup air dan membuka katup udaranya sehingga air dalam tangki ballast terpompa keluar sehingga kapal naik keatas. Karena konsep melayang/ mengapung menurut hukum archimedes ialah ketika gaya keatas benda sama dengan berat benda tersebut.
  • Kapal Selam Tenggelam : Ketika tangki ballast ini berisikan air, maka secara langsung kapal selam ini menenggelamkan dirinya ke bawah laut. Ketika ingin menyelam, kapal selam akan membuka katup air untuk mengisi tangki ballasnya dan menutup katup udara sehingga membuat kapal selam bertambah tenggelam ke kedalaman yang diinginkan. Karena konsep tenggelam menurut hukum archimedes ialah ketika gaya keatas lebih kecil dari berat benda tersebut.

Kapal selam ini dapat mengapung dan menenggelamkan dirinya dengan mudah karena adanya bantuan pompa dan tangki ballast di dalamnya. Dalam pengoperasiannya kapal selam ini dapat berminggu-minggu di dasar laut atau bahkan bisa berbulan-bulan. Hal ini disebabkan karena konstruksi kapal selam ini dengan sekat kedap air serta tangki ballastnya. Konstruksi dindin dari Kapal selam juga mampu menahan tekanan dari luar yang berasal dari kedalaman air. Namun terdapat juga bahaya dari kapal selam ini yaitu ketika terjadi lepas kontrol yang menyebabkan kapal terus menyelam kebawah. Hal ini akan membuat kapal selam akan hancur seketika karena adanya tekanan hidrostatis yang bekerja padanya. Tekanan Hidrostatis ini berarti semakin dalam suatu benda masuk ke dalam air maka semakin besar pula tekanan yang bekerja padanya. Sehingga hal ini menekan secara keseluruhan lambung dari kapal selam.

Selain itu kapal selam juga dapat beroperasi dengan baik karena adanya sistem yang canggih didalamnya diantaranya adalah alat navigasi serta sistem propulsi yang berada di dalamnya. Terdapat periskop, sonar, rada, dan jaringan satelit yang membantu mereka dalam berlayar di dasar lautan, sehingga tidak kehilangan arah walau tidak muncul di permukaan laut. Serta untuk kebutuhan air tawar dapat diproduksi sendiri dengan merubah air laut yang ada. Untuk keperluan cadangan udara, Kapal selam dapat memproduksinya sendiri dengan cara produksi elekstrolisis yakni dengan membuat oksigen yang berasak dari air tawar yang telah di produksi.




Post a Comment for "Kapal Selam (Submarine) dan Mekanismenya"

Random Posts